WKO Shinkyokushinkai Jawa Barat

Blog WKO Shinkyokushinkai Indonesia Pengurus Daerah Jawa Barat.

Blog ini didedikasikan untuk memberikan informasi seputar Aktifitas WKO Shinkyokushinkai Jawa Barat khusus nya dan WKO Shinkyokushinkai Indonesia pada umumnya.

Tuesday, September 05, 2006

Etiket Dojo

TATA CARA IKO KYOKUSHIN-KAIKAN (ETIKET DOJO)

“Jalan Seni Beladiri diawali dan diakhiri dengan sikap” (Sosai Mas Oyama)

01. Para murid harus memberikan hormat dengan mengucapkan "OSU" sambil membungkuk badan ketika masuk kedalam sekolah/gedung perguruan karate dan ketika masuk ketempat latihan/dojo. Pada saat memasuki ruangan dojo, para murid harus memberikan hormat dengan mengucapkan "OSU" mengarah ke depan dojo atau daerah "Shinzen", kemudian mengarah ke murid-murid yang telah berada di dalam dojo.

02. Para murid harus berusaha tiba di dojo tepat waktu. Mereka yang terlambat, setelah menghormat ke depan kemudian berlutut dalam posisi "Seiza" (sikap upacara) dengan sikap "Mokuso" dan menunggu dipanggil oleh Pelatih. Pada saat dipanggil, sementara masih dalam posisi Seiza, memberi hormat dengan mengucapkan "OSU" atau "Maaf, telah mengganggu", kemudian berdiri dan bergabung di baris paling belakang.

03. Para murid harus selalu menjaga dirinya dan segala perlengkapan latihan seperti Dogi, Pelindung Kaki, Sarung Tinju, dan lain-lain dalam keadaan bersih dan tidak bau serta mengingatkan lainnya melakukan hal serupa. Hanya Dogi bersih yang dikenakan dan jangan berkesan jorok. Logo Kyokushin dalam huruf Kanji hanya diijinkan diletakkan pada posisi daerah dada kiri, tidak di sembarang tempat. Dogi yang robek harus segera dijahit kembali. Membiarkan perlengkapan latihan dan Dogi yang kusut secara terus menerus, memberikan kesan tidak bersemangat, baik terhadap sesama murid maupun terhadap dojo di tempat latihan.

04. Jangan membetulkan letak dogi/sabuk (obi) selama dalam latihan sebelum diijinkan oleh Pelatih. Apabila mau membetulkan dogi/obi, lakukan dengan cepat dan tidak berisik sambil menghadap kesamping.

05. Tunjukkan rasa hormatmu yang pantas pada para Senior dan murid lebih tua. Semua murid harus berdiri dan mengucapkan "OSU" ketika Senior mereka atau setiap Penyandang Sabuk Hitam memasuki ruangan.

06. Sebelum menyalami Senior atau Pelatihnya, para murid harus mengucapkan "OSU" sambil membungkuk secara pantas dan lakukan hal yang sama pada saat mau berpisah. Peraturan ini juga harus tetap dijaga di luar Dojo, karena kita harus selalu menghargai Senpai kita. Apabila kita tidak mengetahui tingkatan seseorang, selalu beranggapan seolah-olah dia adalah lebih senior darimu.

07. Bila dalam suatu peristiwa dimana kita harus bersalaman, lakukan dengan kedua tangan untuk menunjukkan kepercayaan dan kerendahan hati dan katakan "OSU". Ini berlaku juga diluar Dojo dan khususnya terhadap tingkatan lebih Senior.

08. Para murid harus menjawab pertanyaan atau instruksi dari senior atau Pelatih nya dengan "OSU" yang keras dan laksanakan dengan reaksi yang cepat atas instruksinya. Respon yang pelan atau acuh tak acuh menunjukkan sikap yang tidak sopan.

09. Selama dalam latihan para murid harus memfokuskan pada teknik-teknik latihan dan jangan membiarkan pikiran atau matanya berkeliaran. Setiap saat tunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang tulus terhadap Pelatih atau teman latihan lainnya. Jangan mengikuti latihan tanpa adanya semangat dan kesungguhan.

10. Pada saat murid diijinkan duduk dalam posisi rileks dalam suatu latihan, maksudnya rileks dari posisi "Seiza" dan duduk dengan posisi "Anza" (gaya India), posisi rileks. Selama dalam posisi ini,jaga sikap tenang, jangan mengajak temannya bicara karena dapat mengganggu pengarahan-pengarahan dari Pelatih.

11. Para murid dilarang meninggalkan dojo tanpa ijin dari Pelatih . Bila ada hal yang mendesak dan harus berangkat dengan segera, lakukan dengan sikap yang sopan dan jelaskan keperluannya dengan cepat.

12. Untuk menghindari kemungkinan cidera, para murid dilarang mengenakan perhiasan, jam tangan atau perhiasan lain yang tajam selama dalam latihan. Kacamata berukuran diperkenankan, tetapi selama Jiyu Kumite, sebaiknya dilepaskan atau menggunakan kontak lensa.

13. Secara tradisi, dojo adalah tempat yang dihormati, dianggap suci, oleh karena itu para murid seharusnya tidak mengenakan topi atau sejenisnya atau menggunakan bahasa kotor dilingkungan sekolah Karate dan ditempat Dojo. Juga jangan mengenakan sepatu/sandal memasuki arena dojo. Tidak ada makanan, minuman, permen, merokok, yang diijinkan di sekitar lingkungan sekolah Perguruan Karate.

14. Para murid harus membantu membersihkan Dojo setelah selesai latihan. Secara umum, para murid harus selalu ikut menjaga Dojo mereka sebagai tempat yang khusus dan yang disayangi.

15. Para murid harus menghargai kesetiaan kawan di Dojo dan tidak merusak Jalan Kebenaran Kyokushin dengan tidak sportif, tingkah laku yang jahat atau mengecilkan hati, juga tidak membawa perasaan yang negatif dalam Jiyu Kumite, dimana suasana untuk merugikan orang lain dapat timbul secara tidak hati-hati.

16. Seluruh anggota harus menahan diri dari gosip dan komentar yang menjelekkan murid, perguruan atau aliran seni beladiri lain.

17. Para murid yang berkeinginan berpartisipasi di dalam kejuaraan-kejuaraan Kyokushin, harus berkonsultasi dulu dengan Sensei nya sebelum mendaftar.

18. Para murid yang berkeinginan mengunjungi dojo Kyokushin yang lain, harus minta ijin dengan Sensei atau Pelatih nya terlebih dahulu. Para murid yang berkeinginan mengunjungi Perguruan Kyokushin lain diluar negaranya, harus memiliki Kartu Anggota Internasional dan membawa surat rekomendasi dari Sensei nya. Selama berada di Perguruan tersebut selalu menjaga sikap hormatnya, kesopanan dan kerendahan hati terhadap murid-murid lain dan Pelatih disana.

19. Semua murid harus selalu menjaga tingkah laku mereka didalam dan diluar dojo sedemikian rupa agar tidak merusak nama baik IKO KYOKUSHINKAIKAN. Para murid dilarang keras menggunakan teknik-teknik Karate yang diperoleh untuk menciderai orang dengan sengaja, kecuali untuk mempertahankan nyawanya atau orang yang dikasihi dalam keadaan terancam.

20. Para murid harus berusaha dengan sungguh-sungguh bersikap ramah dan menahan diri dalam kehidupan sehari-hari, menjaga sikap tenang, adil dan bermoral dalam melakukan segala hal. Jangan melupakan Spirit Kyokushin: “Selalu tundukkan kepala (rendah hati), angkat mata tinggi-tinggi (memiliki ambisi), sedikit bicara (perhatikan pembicaraan orang) dan berhati yang ramah (memperlakukan orang lain dengan sopan dan hormat). Perlakukan orang lain dengan keramahan, anak berbakti adalah titik awal (melayani orang tuamu dengan baik)".

“Tujuan yang paling tinggi dari seni ' Kyokushin Karate' tidak terletak pada kemenangan atau kekalahan, tetapi terletak pada kesempurnaan karakter dari para pengikutnya”.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home